Wednesday, February 5, 2020

Menceritakan Isi Teks Wawancara

Wawancara merupakan percakapan dalam bentuk tanya jawab antara pewawancara dan narasumber. Biasanya narasumber adalah orang yang berprestasi atau orang memiliki keistimewaan tertentu. Hasil wawancara biasanya disajikan dalam bentuk teks wawancara. Teks wawancara adalah bentuk penyajian informasi berupa tanya jawab antara pewawancara dan narasumber. Penyajian teks wawancara biasanya menggunakan kalimat langsung. Untuk menyampaikan hasil wawancara dapat disampaikan kepada pihak lain dalam bentuk cerita atau narasi.

Kegiatan wawancara dapat berjalan dengan baik apabila mengetahui teknik dan rencana wawancara dengan benar. Jika melakukan wawancara terhadap seseorang, dapat memakai teknik perorangan. Kegiatan wawancara ini bisa sedikit berbeda tergantung pada orang, tempat, waktu, dan hal yang dibicarakan. Sebelum melakukan wawancara perhatikan hal berikut. Pastikan kesediaan narasumber untuk diwawancarai. Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam wawancara. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun artinya pertanyaan dapat ditmbahkan sesuai dengan situasi wawancara. Perhatikan contoh wawancara berikut ini.

Bacalah teks dengan membaca lancar!
Wartawan:Sebagai pengusaha kayu, Bapak terlihat sangat sukses. Apa cara Bapak agar penjualan kayu Bapak terus meningkat?
Pengusaha:Untuk meningkatkan penjualan, saya meminta para tukang kayu untuk memotong kayu sebanyak mungkin agar dapat dijual. Bila kayu itu dapat dibuat dengan jumlah banyak dan dalam waktu yang singkat, tentunya saya akan mendapatkan keuntungan yang berlipat.
Wartawan:Lalu, apa yang dilakukan agar dapat membuat kayu dengan jumlah banyak dengan waktu singkat?
Pengusaha:Saya meminta kepada para tukang kayu untuk menggunakan teknologi modern, agar mereka dapat memotong kayu yang banyak dalam waktu singkat.
Wartawan:Oh, begitu…. Baiklah, terima kasih atas waktunya Pak.

Untuk menceritakan atau menyampaikan kembali hasil wawancara kepada orang lain, teks wawancara perlu diubah dalam bentuk narasi. Narasi merupakan bentuk karangan pengisahan suatu cerita atau kejadian. Dalam bentuk narasi, informasi wawancara lebih mudah diserap oleh pembaca atau pendengar. Dengan demikian, kemampuan mengubah teks wawancara menjadi bentuk narasi penting untuk dikuasai.
Wawancara merupakan percakapan dalam bentuk tanya jawab antara pewawancara dan narasumber Menceritakan Isi Teks Wawancara
Agar dapat menarasikan teks wawancara dengan baik, lakukan langkah-langkah berikut.
  1. Bacalah teks wawancara dengan cermat.
  2. Catatlah pokok-pokok isi wawancara.
  3. Buatlah pengantar ke arah isi wawancara.
  4. Narasikan isi wawancara dengan mengembangkan pokok-pokok isi.
  5. Lengkapilah narasi dengan bagian penutup.

Perlu dicermati lagi bahwa wawancara biasanyaberupa kalimat langsung. Jika inarasikan maka kalimat harus mengubah menjadi tak langsung. Masih ingatkah kalian ciri-ciri kalimat langsung dan tak langsung?

1. Cara apa yang dilakukan pengusaha kayu itu untuk membuat usahanya tetap berkembang?
Meminta tukang kayu memotong kayu sebanyak mungkin dalam waktu tang cepat.

2. Apa yang terjadi pada hutan kita apabila pengusaha itu terus-menerus melakukan cara itu?
Jika pengusaha tersebut melakukan cara seperti itu terus menerus maka hutan akan menjadi gundul karena dilakukan penebangan terus menerus.

3 Apa yang terjadi pada manusia dan lingkungan kita apabila pengusaha itu terus-menerus melakukannya?
Hutan yang gundul bisa menjadi sebab terjadinya banjir pada musim hujan, dan peristiwa kekeringan dimusim kemarau. Hilangnya potensi keuntungan negara dari pendapatan hasil hutan. Matinya berbagai jenis flora dan fauna yang habitatnya dihutan. Membuat kerusakan ekosistem bagi yang ada didarat maupun dilaut.

4. Ceritakan kembali percakapan antara wartawan dan pengusaha di atas dengan menggunakan kalimat tak langsung!
Untuk meningkatkan penjualan pengusaha kayu meminta tukang kayu untuk memotong kayu sebanyak mungkin untuk dapat dijual. Bila kayu itu dapat dibuat dengan jumlah banyak dan dalam waktu yang singkat, tentunya saya akan mendapatkan keuntungan yang berlipat. Pengusaha tersebut meminta para tukang kayu untuk menggunakan teknologi modern, agar mereka dapat memotong kayu yang banyak dalam waktu singkat.

Ternyata penggunan teknologi berkaitan erat antara peralatan dan hasil yang diperoleh dari sebuah pekerjaan. Pemotong kayu yang menggunakan teknologi sederhana menggunakan peralatan yang sederhana berupa gergaji tangan dan mengandalkan tenaga manusia hasilnyapun sesuai dengan kemampuan pekerjaannya. Pemotong kayu yang menggunakan teknologi modern lebih memanfaatkan tenaga mesin sehingga hasil yang diperoleh juga lebih banyak. Namun dampak penggunaan teknologi modern dapat merusak lingkungan apabila tidak diimbangi dengan usaha penanaman hutan kembali.